Sunday 4 October 2015

MENOLAK ASAP

Sekarang ini lagi marak-maraknya gerakan menolak asap,bukan tanpa alasan banyak orang membuat gerakan menolak asap.Yap kalian tau sekarang banyak terjadi terbakarnya hutan di tanah sumatera,alhasil sebagian besar sumatera terkena dampak dari terbakarnya hutan tersebut,dampak yang paling terasa adalah kabut asap.Kabut asap ini semakin lama semakin mengganggu,mulai dari pandangan hingga terkena penyakit infeksi saluran pernafasan atau ISPA.Gue sendiri sih terganggu dengan asap ini,pagi-pagi sekarang tidak bisa lagi menghirup udara segar,yang ada sekarang pagi-pagi kita menghirup kabut asap.Tak hanya pagi hari,kabut asap terkadang bertahan sampe siang hari,bisa lo bayangin kan gimana rasa nya panas-panas pas siang hari plus ada kabut asap yang tebal.
Kalo gue baca-baca di koran,bencana kabut asap ini terjadi karena suhu yang terlalu panas,sehingga dapat menyebabkan kebakaran di titik api yang rawan akan kebakaran.Tapi tidak seluruh kebakaran hutan merupakan dampak cuaca yang ekstrim,gue juga pernah baca di koran,kalau kebakaran ini juga disebabkan oleh oknum-oknum yang membakar hujan dengan sengaja.Pemerintah sebenarnya sudah membantu semaksimal mungkin,dengan mengawasi agar hutan-hutan tidak dibakar dengan sengaja,memadamkan hutan yang terbakar dengan helikopter,dan yang paling anyar yaitu membuat hujan buatan.Kita seluruh Indonesia sekarang hanya bisa berdoa dan berharap agar bencana kabut asap ini dapat segera hilang dari tanah kita tercinta,salah satu aksi yang dapat kita lihat sekarang yaitu gerakan menolak asap dengan membagikan masker secara gratis kepada warga-warga yang sedang bepergian keluar rumah.

Buat kalian yang daerah nya gak terkena kabut asap,bersyukurlah kalian,karena kami yang disini merindukan menghirup udara segar di pagi hari.Buat kalian yang bernasib sama kayak gue(terkena kabut asap),jangan berhenti berdoa dan berharap agar kabut asap yang terjadi di tanah Sumatera cepat hilang.Saran gue kalo kita keluar rumah,hendak nya kita menggunakan masker,lebih baik kita mencegah daripada mengobati J

0 comments:

Post a Comment